Edukasi

Simulasi
Investasi

Dalam kehidupan ini, Anda perlu memiliki tujuan hidup. Demikian juga dalam merencanakan keuangan, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan tujuan keuangan. Tujuan keuangan merupakan visi atau dengan kata lain apa yang ingin diraih di masa depan, contohnya Anda ingin punya mobil, ingin punya rumah kedua, ingin jalan-jalan ke Amerika, ingin menyekolahkan anak sampai ke luar negeri dan lainnya. Jika kondisi keuangan Anda saat ini belum mencukupi untuk mewujudkannya, diperlukan perencanaan keuangan yang tepat supaya Anda memiliki kesempatan untuk mewujudkan dengan menyisihkan sejumlah uang untuk diinvestasikan.

Dalam menentukan tujuan keuangan baik pribadi maupun keluarga dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip SMARTER : 

 

Specific : mempunyai tujuan yang jelas, spesifik.
Measurable : terukur, dapat diketahui apakah sudah tercapai atau tidak.
Attainable : dapat dicapai, diperlukan suatu rencana yang dapat dicapai, tidak berlebihan, namun juga tidak terlalu rendah.
Realistic : realistis terkait dengan tujuan yang memang diperlukan dan tidak mengada-ada.
Time Bound : mempunyai batasan waktu.
Evaluate : mengimplementasi, dan mengevaluasi proses yang dikerjakan dan rencana awal.
Revise : strategi pencapaian tujuan keuangan mungkin saja direvisi, karena tidak sesuai dengan rencana awal.

 

Kebutuhan keuangan bisa dikategorikan dalam 3 pembagian secara umum

Tujuankeuangan

Pada saat menghitung tujuan keuangan, perlu diperhatikan tingkat kenaikan biaya per tahun yang terjadi dengan memperhitungkan faktor inflasi. Dasar dari membangun kekayaan adalah mengakumulasi tabungan maupun investasi. Apabila Anda tidak mengelola tabungan  dan investasi, total kekayaan atau Anda akan tersapu habis oleh inflasi. Ada sebagian biaya yang kenaikannya melebihi inflasi seperti biaya pendidikan, biaya pembelian rumah/tanah, biaya bepergian (transportasi), dan lain-lain.

Simulasi
Investasi
DISCLAIMER COPYRIGHT 2012 BRI-MI All Rights RESERVED|
PT BRI Manajemen Investasi Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan | DISCLAIMER