Berita

Simulasi
Investasi

Ingin Mulai Investasi di Reksa Dana? Simak Tips Ini

Ingin Mulai Investasi di Reksa Dana? Simak Tips Ini

JAKARTA - Produk reksa dana saat ini menjadi salah satu jenis investasi yang banyak diminati. Namun, banyak orang awam yang masih bingung ketika ingin memulai investasi pada reksa dana. Sebelum nyemplung ke instrumen investasi ini, Head of Retail & Digital Distribution Director BRI Manajemen Investasi, Bagus Setyawan punya sejumlah tips yang bisa diterapkan oleh pemula. 

Hal pertama yang harus dilakukan calon investor, menurut Bagus,  mengisi profil risiko terlebih dahulu. Buatlah penilaian terhadap diri sendiri, apakah kita orang yang tahu market atau tidak, bakal siap dengan penurunan nominal  atau tidak, dan lain sebagainya.

“Setelah menentukan profil risiko, yang kedua kita menentukan tujuan. Tujuannya jangka pendek, menengah atau panjang. Itu untuk menentukan profil risiko digabung dengan jangka waktu maka akan menentukan tipe reksa dana yang sesuai,” ujarnya, dalam diskusi virtual, Kamis (14/3/2024). 

Namun secara umum, bagi investor  konservatif atau pemula dan belum banyak memahami  kondisi market, termasuk tidak mau menerima kerugian sedikitpun, ada baiknya mulai berinvestasi di reksa dana berbasis pasar uang. 

“Risikonya paling minim, dana ditempatkan sekarang, lusa mau dicairkan bisa. Saya bisa memastikan reksa dana yang paling friendly atau  risiko paling rendah adalah pasar uang. Itu untuk strategi pemula,” kata Bagus. 

Jika sudah menentukan profil risiko dan tidak terlalu masalah dengan potensi penurunan nilai, maka bisa tentukan tujuan investasi reksadana untuk jangka pendek, menengah atau panjang. Untuk jangka menengah 3-5 tahun bisa memilih reksa dana pendapatan tetap, sementara jangka waktu 5-10 tahun bisa ditempatkan reksa dana berbasis saham. 

“Kalau sudah ketemu jenis reksa dananya, kita harus sedikit memahaminya. Reksa dana itu punya jati diri, rekam jejak, namanya fund fact sheet. Jadi sebelum beli, di aplikasi beli produk A kemudian lihat fund fact sheet-nya,” jelas Bagus. 

Tujuan disediakannya fund fact sheet  agar calon investor mengetahui kemana dana calon investor akan ditempatkan, apakah ke deposito (pasar uang), obligasi, atau emiten tertentu. Kemudian bobot yang dikenakan berapa persen. Kalau sudah mengetahui hal tersebut, kita juga sudah bisa mengetahui dengan kondisi market yang terjadi sekarang, saham atau portofolio mana yang berpotensi naik tinggi. 

Bisa di cek lagi portofolionya. Misalkan di reksadana saham A ditempatkan pada instrumen berbasis environmental social and governance (ESG). Sekarang saham-saham berbasis ESG sedang menguat  atau tidak. Jika dinilai  reksa dana  konvensional memiliki kinerja lebih baik,  bisa cek kembali fund fact sheet, sebelum memutuskan untuk membelinya.

“Mungkin itu cara memilih reksa dana bagi pemula termasuk memilah  jenis reksa dana yang disesuaikan dengan jangka waktu yang dipilih,” pungkas Bagus. 

Sumber: Investortrust.id 

Baca Juga: Masuk Top 5 MI 2023, BRI MI Ungkap Deretan Produk Unggulan Ini

 

Tentang BRI Manajemen Investasi (BRI-MI)

PT BRI Manajemen Investasi (sebelumnya PT Danareksa Investment Management) atau BRI-MI, merupakan pelopor industri reksadana pertama di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1992. Pada tahun 2022 BRI-MI resmi menjadi anak perusahaan Bank BRI. BRI-MI merupakan manajer investasi terkemuka yang berpengalaman dan terpercaya selama 31 tahun berdiri yang hadir untuk memenuhi kebutuhan investasi Masyarakat Indonesia. BRI-MI Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

14 Maret 2024
Simulasi
Investasi
DISCLAIMER COPYRIGHT 2012 BRI-MI All Rights RESERVED|
PT BRI Manajemen Investasi Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan | DISCLAIMER